Apa yang Salah ketika Istri Pilih Kerja Dirumah ?
Pilihan istri untuk bekerja dirumah saja menjadi tantangan berat baginya menghadapi segudang pertanyaan dari sanak family dan teman dekatnya, banyak yang tiba-tiba sok perhatian kenapa berhenti bekerja dan kenapa mau dirumah saja. Bertahun menghadapi pertanyaan yang berulang-ulang sempat membuat mental istri saya down beberpaa bulan, dan akhirnya saya pernah mengantarkan istri untuk tes di salah satu kampus di Bukittinggi, alhamdulillah diterima, dan di tawarkan jadi Ketua Program Studi di kampus tersebut, tapi akhirnya tidak jadi diambil, biarlah orang lain yang disana katanya.
Tes kedua juga seperti itu, sudah ada peluang akhirnya istri saya menolah lagi untuk bekerja, dengan alasan mau fokus pada anak, karena alhamdulillah kan sakarang kebutuhan kita cukup dengan gaji dan penghasilan saya. itu alasan istri.
Dua tahun berlalu, kami menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia, dengan istri saya fokus dirumah dan saya fokus untuk menjeput rezeki demi memnuhi kbutuhan rumah tangga, alhamdulillah rezeki itu selalu datang, dan memang tidak bisa kita prediksi darimana datangnya, dan tidak jarang kami heran dengan kedatangan rezeki, itulah mistrinya rezeki,
Akhir-akhir ini kembali ada yang mengungkit masalah pekerjaan istri saya, tiap pulang kampung selalu itu permasalahnnya, dan orang menilai sia-sia kuliahkan anaknya akhirnya dilarang oleh suaminya kerja, padahal saya tidak pernah larang untuk bekerja.
Menurut saya kerja istri saya sangatlah banyak, bukan tidak bekerja, pekerjaan rumah dan untuk anak saja tidak habis-habisnya saya lihat, kadang saya merasa sangat berat, meskipun dia yang melaukannya. Ditambah lagi sekarang ada pekerjaan tambahan dia dirumah yaitu jadi manajer perusahaan atau bisnis kami, ada 5 map dan buku yang harus dia isi setiap hari, mulai dari kontrol keuangan hingga perencanaan pengembangan usaha, itu dialkukan dirumah dan tidak harus meninggalkan rumah bekerja.
Terlepas dari apa yang kami lakukan, yang menurut orang lain kami sia-siakan pengorbanan orang tua yang telah kuliahkan dengan biaya mahal, Insya ALLAH kami tidak pernah bertentangan dengan orang tua kami, kami selalu berdiskusi dan mohon pendapat masalah apapun yang akan kami lakukan, termasuk urusan usaha dan tempat tinggal.
Alhamdulillah kami bahagia, meskipun yang berstatus bekerja hanya saya sendiri, tapi doa dan dukungan istrilah yang menjadikan rezeki itu datang dan bisa untuk memenuhi kebutuhan kami.