Ingin Jadi Ayah Hebat
faradika.com | Tidak terasa sudah hampir setahun menyandang status sebagai seorang ayah, januari 2015 Fatih lahir dan saya resmi menjadi seoarang ayah yang Alhamdulillah sudah meng Azankan anak beberapa menit setelah dia lahir ke dunia ini. Tak ingin menangis, tapi air mata tak tahan, dan jatuh sendiri ketika pertama menggendong dia.
Perjalanan satu tahun menjadi seorang ayah boleh dikatakan bukan hal yang mudah jika tidak dipersiapkan dan tidak bisa menempatkan diri. Luar biasa teranyata menjadi orang tua itu, itulah sebabnya Agama melarang keras untuk melawan kapada orang tua.
Menikmati menjadi seorang ayah yang mau membantu istri mengurusi anak memang sebuah pekerjaan penuh tantangan, bukan soal kuat atau tidaknya tenaga, tapi siap atau tidaknya emosi seorang laki-laki menghadapi berbagai persolahan bayi.
Mulai dari anak bayi yang rewel tengah malam hingga mengganti celana bayi setelah BAB harus siap dilakukan, tidak ada kata istilah itu tugas istri, itu pekerjaan istri, bagi saya semua tanggung jawab berdua. Suami istri punya peran penting dalam merawat dan membesarkan anak.
Pengalaman berharga di malam kedua fatih bersama kami, ketika masih dirumah sakit, karena malam pertama fatih ditidurkan di ruang bayi, sehingga dikamar rawat kami hanya tidur, akhirnya pada malam berikutnya orang tua saya dan mertua pulang kerumah, dan tinggalah saya dan istri menunggu di ruang rawat, sedangkan anak di ruang bayi.
Tapi, malam sekitar jam 1 tiba-tiba perawat datang mengantarkan bayi fatih ke kamar kami, katanya bayi rewel, tidak mau tidur, nangais terus, dan perawat menyerahkan ke kami. Dan mau tidak mau, disitulah saya mulai beraksi, dengan kondisi istri masih belum bisa duduk dan gendong anak, karena masih pemulihan SC, saya yang menggendong dan harus bisa mendiamkan fatih agar bisa tidur pulas, dan akhirnya saya berhasil. Besoknya baru tersadar bahwa semalam saya bisa gendong dan diamkan fatih. Hehe