Inilah Faradika Bagian 4 “Masa Sekolah Dasar”
Masa Sekolah Dasar, masa dimana waktunya bersenang senang di sekolah baru, masa dimana mulai merasakan dunia pendidikan dan memakai seragam berwarna putih merah. Saya sekolah di SD Negeri 30 Muaro Paiti, itu nama sekolahnya ketika saya diitu, sekang sudah menjadi SD N 04 Muaro Paiti namanya.
Saya sekolah di SD juga termasuk siswa yang memiliki kemauan yang lebih, buktinya kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 saya selalu mendapat rangking 1 di kelas, dan selalu menjadi ketua kelas. Namun sampai di kelas 4 saya dikalahkan oleh teman, waktu itu dari rangking 1 saya langsung ditendanya ke rangking 6, itulah pengalaman yang sulit saya lupakan, mau nangis tapi malu sama orang banyak, mau langsung pulang, lewat mana ?, bingung saya waktu itu, sebab di kampung saya itu, ketika hari terima rafor, dan ketika lewat dijalan menuju pulang, pasti ada-ada saja sepanjang jalan itu yang ingin melihat rafor saya, nah biasanyakan pede memberikan dan melihatkan pada orang sepanjang jalan, tapi kali ini mau berkata apa, sudahlah emosi karena dikalahkan, tambah pula malu pulang kerumah. Suatu hal yang menyedihkan, dan ternyata itu berlanjut hingga kelas 6, sulit lagi saya mendapat rangking satu dikelas, hanya bisa hingga rangking 2 saja, namun jadi ketua kelas tetap, Hehe.
Jualan Pinukuik dan Gembala Sapi
Jualan Pinukuik dan gembala sapi, itulah perkerjaan saya semasa SD, mulai kelas 3 SD, saya setiap pagi harus mengantarkan sapi dulu ke padang rumput di pinggiran sungai batang paiti, itu saya kerjakan setiap pagi, setelah mengantarkan sapi, baru saya mandi dan siap-siap berangkat sekolah. Setelah semuanya rapi, dan sebuah kantong plastik hitam telah ada di teras rumah yang berisikan pinukuik, kantong pinukuik itu harus saya bawa menuju sekolah, menjual pinukuik pula kerja saya dulu sebelum ke sekolah, jika ada yang membeli di jalan, bersyukur sekali, jadi sampai di sekolah tidak ada lagi yang akan dijual, tapi jika sepi pembeli dijalan maka disekolah lah saya akan jualan, jualan ini saya lakukan hingga kelas 2 SMP.
Memang pinukuik yang saya jual sudah terkenal, karena memang masakan amak itu enak-enak, pinukuik yang dibuat itu sudah memiliki banyak pelanggan tetap. Jadi saya tidak terlalu susah untuk menjualnya. Satu hal yang membuat saya sedikit tidak percaya diri ke sekolah ketika tangan ini masih bau bekas tali pengikat sapi, karena memang susah hilangnya dari tangan, apalagi malamnya tapi itu terkena kotoran sapi, wah luar biasa baunya, dan kadang itu tercium juga hingga saya sudah ke sekolah, namun saya tipenya bukan orang yang mudah menyerah dan gengsian.
Satu hal yang paling saya ingat, yaitu ditendang sapi, sering sekali saya ditendang sapi semasa SD, karena tiap hari harus berteman dengan dia, sepulang sekolah harus memindahkan dia lagi ke tempat lain, dan sore dijeput dan dimasukkan ke kandangnya, setelah itu bersihkan kandangnya yang penuh dengan kotoran. Memang sering sekali saya bermalas-malasan untuk melakukan itu semua, karena tau sajalah kita anak-anak yang maunya main dan bersenang-senang saja.
Setelah tiap hari gembala sapi, jualan pinukuik, dihari minggu pun saya bukannya bermain-main dengan teman sepermainan, hari minggu sudah ada pula lontong, kerupuk bihun dan banyak makanan yang lain harus saya jual di kedai kecil dipojokan rumah. Dan paling sering tuh guru sekolah saya yang berbelanja kesana, hehe. Jualan ini juga saya lakukan hingga SMP.
Pramuka
Saya adalah seorang anak pramuka, saya juga suka berorganisasi, saya mulai ikut pramuka sudah sejak kelas 2 SD, dan karena hobi pramuka, saya rela tidak ikut acara pesta pernikahan kakak perempuan saya. dan hingga SMA pun saya masih aktif di kepramukaan. Semasa SMA saya pernah menjadi ketua pelaksana perkemahan pramuka se Kecamatan Kapur Sembilan. dan waktu SD saya pernah ikut jambore daerah di Padang Panjang dengan beberapa orang teman lainnya.