Inilah Faradika Bagian 2 “Masa Sebelum Sekolah”
Dalam perjalanan hidup kita pasti punya suatu hal yang ingin diceritakan, tapi bagaimana dan apa yang akan diceritakan itu kadang membingungkan, begitu juga dengan saya saat ini, bingung mau cerita apa, apalagi yang akan diceritakan pada bagian ini yaitu masa sebelum sekolah, masa sebelum masuk taman kanak kanak, mana ingat saya semuanya, ya sudah apa yang ingat sajalah diceritakan dulu.

Yang paling berkesan dan masih teringat hingga saat ini yaitu dimana saya tinggal diwaktu kecil itu, sebelum masuk TK , dan hingga masuk TK pun saya masih tinggal disana, ya PANAP nama daerahnya, sebuah kawasan bagian selatan di nagari Muaro Paiti, daerah dimana warga Muaro Paiti beraktifitas sebagai petani di siang hari, disanalah saya tinggal, sebuah gubuh terbuat dari papan yang tingginya sekitar satu meter dari permukaan tanah, dengan tangga dari kayu untuk naik keatasnya. Saya tinggal disana bersama kedua orang tua saya, tidur dengan beralaskan tikar pandan dan siang malam dihibur oleh aliran air sungai yang mengalir di depan gubuk papan tersebut, sungai Batang Kapur yang mengalir dari Nagari Sialang itu selalu menemari hari-hari saya.
Banyak sekali pengalaman hidup didapatkan disana, rumah yang hanya ada satu itu saja di antara semak belukar disana, terasa sunyi hanya diterangi lampu minyak tanah dan kadang ada suara radio yang menghibur, sungguh sangat terasa kedamaian kampung dan jauh dari kebisingan, yang di dengar dikala malam hanya suara binatang dihutan.
Berbagai macam perkebunan pernah ditanam Amak dan Ayah disana, mulai dari berkebun Jeruk, Semangka, Cabe, dan banyak lagi yang lain. Pernah satu ketika, waktu itu lagi panen Cabe, dan kami mengundang keluarga besar untuk ikut panen, ketika semua orang sedang panen, saya mencoba naik rumah sendiri, dan hasilnya saya jatuh dari tangga dengan posisi kepala terlebih dulu kebawah, hehee.
Masuk TK pun saya masih tinggal disana, setiap pagi diantar Ayah ke sekolah dengan motor astra star, yang sampai saat ini masih ada, dan sekarang menjadi kendraan dinas tukang “kampo” gambir.
Kebiasaan saya semasa kecil pernah diceritakan oleh Amak, yaitunya selalu minta di garuk tiap malam sebelum tidur, kalau tidak digaruk, nangis dan tidak mau tidur, hehee. Mungkin sekarang juga seperti itu, tapi mau mengadu sama siapa?, ya terpaksa tidur sendiri dulu. Saya rasa masih banyak lagi yang belum diceritakan, lain kali lah saya sambung.